Jumat, 17 Oktober 2014

MATERI KOMPOSTING



Bahan Organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali.
Sumber primer dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis sehingga unsur karbon merupakan penyusun utama dari bahan utama dari bahan organik tersebut. Unsur karbon ini berada dalam bentuk senyawa-senyawa Poli Sakarida, seperti selulosa, hemiselulosa, pati, dan bahan-bahan pektin dan liginin.
Selain itu nitrogen merupakan unsur yang paling banyak terakumulasi dalam bahan  organik karena merupakan unsur yang penting dalam sel mikroba yang terlibat dalam proses perombakan bahan organik tanah.
Sumber pupuk organik, dapat digunakan seperti pupuk kimia adalah :
1.     Kompos
2.     Pupuk kandang
3.     Azola, pupuk hijau
4.     Mikrobia bermanfaat
5.     Limbah Industri, Limbah Perkotaan, termasuk limbah rumah tangga.
Kandungan bahan organik dalam setiap jenis tanah tidak sama. Hal ini tergantung dari beberapa Hal yaitu :
1.     Tipe vegetasi yang ada di daerah tersebut
2.     Populasi mikroba tanah
3.     Keadaan drainase tanah
4.     Curah hujan
5.     Suhu
6.     Pengelolaan tanah
7.     Komposisi atau susunan jaringan tumbuhan akan jauh berbeda dengan jaringan binatang
Kunci pertanian organik terletak pada Recycling (siklus) hara maka ada dua faktor yang sangat mempengaruhinya, yaitu :
1.     Faktor lingkungan
2.     Tanah = Umumnya tanah mengandung 45% mineral, 25% udara, dan 5% bahan organik.
Beberapa fungsi bahan organik pada sistem produksi pertanian adalah:
1.     Pensuplai hara, jika dekomposisi tanah terjadi maka hara yang immobil akan menjadi mineralisasi yang dapat digunakan tanaman.
2.     Kestabilan kelembaban tanah
3.     Aerasi (tata udara tanah)
4.     Memberi kehangatan pada tanah
5.     Sebagai mulsa
Macam Organisme tanah :
1.     Makro Organisme = perkembangan pertanian organik tidak terlepas dari keberadaan biota tanah.
2.     Cacing tanah = hasil kegiatan cacing tanah meningkatkan ketersediaan  hara: karena lebih banyak mengandung hara Ca, Mg, dan K daripada tanah dan sekitarnya.
3.      Rayap = jenis makrofauna yang paling dominan di tanah-tanah tropika
4.     Serangga atau Artropoda lain
5.     Mikroorganisme tanah
6.     Aktinomisetes = mikrobia heterotropik mampu mendekomposisi sisa pertanaman, baik i dalam tanah maupun dalam kompos.
7.     Bakteri dan Fungi
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari alam yaitu dari sisa-sisa organisme hidup baik sisa tanaman maupun sisa hewan yang mengandung unsur-unsur hara baik makro maupun maupun mikro yang dibutuhkan oleh tumbuhan supaya dapat tumbuh dengan subur.
Pupuk organik dapat berupa pupuk cair dan pupuk padat.
Pupuk cair dimaksudkan agar penggunaannya lebih mudah, tidak mengandung kotoran, dan sekaligus menjaga kelembaban tanah.
Pupuk padat dapat berupa pupuk hijau, pupuk serasah, kompos, maupun pupuk kandang. Kesemuanya akan berpengaruh positif terhadap tanah jika pemberiannya ke tanah setelah pupuk.
Pupuk padat atau kering (pupuk hijau Leguminosa)
Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain :
1.     Mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta infiltrasi air.
2.     Mencegah adanya erosi
3.     Membantu mengendalikan hama dan penyakit yang berasal dri tanah dan gulma jika ditanam pada waktu tanah bero
4.     Sangat bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit dijangkau untuk suplai pupuk inorganik.
Kekurangannya :
1.     Tanaman hijau dapat sebagai kendala dalam wktu ,tenaga, lahan dan air pada pola tanam yang mengunakan rotasi dengan tanaman legume dapat mengundang hama penyakit
2.     Dapat menimbulkan persaingan dengan tanaman pokok dalam hal tempa, air dan hara pada pola pertanaman tumpangsari.
Pupuk kompos = merupakan bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan, seperti  jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain termasuk kotorann hewan.
Kompos matang kandungan haranya kurang lebih : 1.69% N, 0,34% P2O5, dan 2,81% K. Dengan kata lain 100 kg kompos setara dengan 1.69 kg Urea, 0.34 kg SP 36, dan 2.18 kg KCl. Misalnya untuk memupuk padi yang kebutuhan haranya 200 kg urea/ha, 75 kg SP 36/ha dan 37.5 kg KCl/ha, maka membutuhkan sebanyak 22 ton kompos/ha.
No
Bahan Organik
C/N
1
Kayu (tergantung macam dan umurnya)
200-400
2
Jerami Padi
50-70
3
Batang jagung
100
4
Daun kering (tergantung macamnya)
50
5
Kulit buah kapuk
50
6
Bahan pupuk hijau yang tidak terlalu tua
20
7
Daun segar (tergantung macamnya)
10-20
8
Kulit buah kopi
15-20
9
Bahan pangkasan dari pohon teh
15-17
10
Daun dadap muda
11
11
Daun Theprosia yang muda
11

Pupuk cair = bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu dan melalui beberapa minggu dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan sebagai pupuk cair.
Keuntungan pupuk cair antara lain :
1.     Pengerjaan pemupukan akan lebih cepat.
2.     Penggunaannya sekaligus melakukan perlakuan penyiraman sehingga dapat menjaga kelembapan tanah.
3.     Aplikasinya bersama pestisida organik berfungsi sebagai pencegah dan pemberantas penggangu tanaman.
Proses pengomposan alami memakan waktu yang sangat lama, berkisar antara enam bulan hingga setahun sampai bahan organik tersebut benar-benar tersedia bagi tanaman.
Proses pengomposan dapat dipercepat dengan menggunakan mikroba penghancur (dekomposer) yang berkemampuan tinggi.
Penggunaan mikroba dapat mempersingkat proses dekomposi dari beberapa bulan menjadi beberapa minggu saja.
Di pasaran saat ini banyak tersedia produk-produk bio dekomposer untuk mempercepat proses pengomposan, misalnya: SuperDec, OrgaDec, EM4, EM Lestari, starbio, Degra Simba, Stardec, dan lain-lain.
Kompos bioaktif adalah kompos yang diproduksi dengan bantuan mikroba lignoselulolitik unggul yang tetap bertahan di dalam kompos dan berperan sebagai agensia hayati pengendali penyakit tanaman.
Mikroba biodekomposer unggul yang digunakan adalah trichoderma pseudo koningii, cytopaga sp, dan fungi pelapuk putih.
Mikroba tersebut mampu mempercepat proses pengomposan menjadi 2 -  3 minggu.
Salah satu contoh pembuatan kompos pupuk kompos adalah sebagai berikut :
1.     Bahan-bahan
a.   Bahan Kering 50%
b.     Bahan Hijauan 25 %
c.      Abu Sekam 10%
d.   Serbuk gergaji 15%
e.     EM4 2 tutup botol
f.       Air
2.     Cara pembuatan
a.     Larutkan EM4 ke dalam air.
b.     sekam, serbuk kayu, Bhan kering dan bahan hijauan dicampur secara merata.
c.      Siramkan EM4yang sudah dicampur dengan air.
d.     Masukkan ke dalam tong komposter.
e.     Pertahankan suhu gundukan adonan maksimum 50 oC. Bila suhunya lebih dari 50 oC, turunkan suhunya dengan cara di bolak-balik.
f.       Setelah 21 hari pupuk telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.
Keuntungan yang diperoleh dengan pemanfaatan pupuk organik adalah :
a.     Mempengaruhi sifat fisik tanah
b.     Mempengaruhi sifat kimia tanah
c.      Mempengaruhi sifat biologi tanah
d.     Mempengaruhi kondisi sosial
Kekurangannya antara lain :
a.     Diperlukan dalam jumlah yang sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dari suatu pertamanan.
b.     Hara yang di kandung untuk bahan yang sejenis sangat bervariasi.
c.      Bersifat ruah (bulky), baik dalam pengangkutan dan penggunaannya di lapangan.
d.     Mungkin akan menimbulkan kekahatan unsur hara apabila bahan organik yang diberikan belum cukup matang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar