Bahan Organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa
tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan
kembali.
Sumber primer dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses
fotosintesis sehingga unsur karbon merupakan penyusun utama dari bahan utama
dari bahan organik tersebut. Unsur karbon ini berada dalam bentuk
senyawa-senyawa Poli Sakarida, seperti selulosa, hemiselulosa, pati, dan
bahan-bahan pektin dan liginin.
Selain itu nitrogen merupakan unsur yang paling banyak
terakumulasi dalam bahan organik karena
merupakan unsur yang penting dalam sel mikroba yang terlibat dalam proses
perombakan bahan organik tanah.
Sumber pupuk organik, dapat digunakan seperti pupuk kimia
adalah :
1. Kompos
2. Pupuk
kandang
3. Azola,
pupuk hijau
4. Mikrobia
bermanfaat
5. Limbah
Industri, Limbah Perkotaan, termasuk limbah rumah tangga.
Kandungan bahan organik dalam setiap jenis tanah tidak sama.
Hal ini tergantung dari beberapa Hal yaitu :
1. Tipe
vegetasi yang ada di daerah tersebut
2. Populasi
mikroba tanah
3. Keadaan
drainase tanah
4. Curah hujan
5. Suhu
6. Pengelolaan
tanah
7. Komposisi
atau susunan jaringan tumbuhan akan jauh berbeda dengan jaringan binatang
Kunci pertanian organik terletak pada Recycling (siklus) hara
maka ada dua faktor yang sangat mempengaruhinya, yaitu :
1. Faktor lingkungan
2. Tanah =
Umumnya tanah mengandung 45% mineral, 25% udara, dan 5% bahan organik.
Beberapa fungsi bahan organik pada sistem produksi pertanian
adalah:
1. Pensuplai
hara, jika dekomposisi tanah terjadi maka hara yang immobil akan menjadi
mineralisasi yang dapat digunakan tanaman.
2. Kestabilan
kelembaban tanah
3. Aerasi
(tata udara tanah)
4. Memberi
kehangatan pada tanah
5. Sebagai
mulsa
Macam Organisme tanah :
1. Makro
Organisme = perkembangan pertanian organik tidak terlepas dari keberadaan biota
tanah.
2. Cacing
tanah = hasil kegiatan cacing tanah meningkatkan ketersediaan hara: karena lebih banyak mengandung hara Ca,
Mg, dan K daripada tanah dan sekitarnya.
3. Rayap = jenis makrofauna yang paling dominan
di tanah-tanah tropika
4. Serangga
atau Artropoda lain
5. Mikroorganisme
tanah
6. Aktinomisetes
= mikrobia heterotropik mampu mendekomposisi sisa pertanaman, baik i dalam
tanah maupun dalam kompos.
7. Bakteri dan
Fungi
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari alam yaitu dari
sisa-sisa organisme hidup baik sisa tanaman maupun sisa hewan yang mengandung
unsur-unsur hara baik makro maupun maupun mikro yang dibutuhkan oleh tumbuhan
supaya dapat tumbuh dengan subur.
Pupuk organik dapat berupa pupuk cair dan pupuk padat.
Pupuk cair dimaksudkan agar penggunaannya lebih mudah, tidak
mengandung kotoran, dan sekaligus menjaga kelembaban tanah.
Pupuk padat dapat berupa pupuk hijau, pupuk serasah, kompos,
maupun pupuk kandang. Kesemuanya akan berpengaruh positif terhadap tanah jika
pemberiannya ke tanah setelah pupuk.
Pupuk padat atau kering (pupuk hijau Leguminosa)
Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain :
1. Mampu
memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta infiltrasi air.
2. Mencegah
adanya erosi
3. Membantu
mengendalikan hama dan penyakit yang berasal dri tanah dan gulma jika ditanam
pada waktu tanah bero
4. Sangat
bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit dijangkau untuk suplai pupuk
inorganik.
Kekurangannya :
1. Tanaman
hijau dapat sebagai kendala dalam wktu ,tenaga, lahan dan air pada pola tanam
yang mengunakan rotasi dengan tanaman legume dapat mengundang hama penyakit
2. Dapat
menimbulkan persaingan dengan tanaman pokok dalam hal tempa, air dan hara pada
pola pertanaman tumpangsari.
Pupuk kompos = merupakan bahan-bahan organik yang telah
mengalami pelapukan, seperti jerami,
alang-alang, sekam padi, dan lain-lain termasuk kotorann hewan.
Kompos matang kandungan haranya kurang lebih : 1.69% N, 0,34%
P2O5, dan 2,81% K. Dengan kata lain 100 kg kompos setara dengan 1.69 kg Urea,
0.34 kg SP 36, dan 2.18 kg KCl. Misalnya untuk memupuk padi yang kebutuhan
haranya 200 kg urea/ha, 75 kg SP 36/ha dan 37.5 kg KCl/ha, maka membutuhkan
sebanyak 22 ton kompos/ha.
No
|
Bahan
Organik
|
C/N
|
1
|
Kayu
(tergantung macam dan umurnya)
|
200-400
|
2
|
Jerami Padi
|
50-70
|
3
|
Batang
jagung
|
100
|
4
|
Daun kering
(tergantung macamnya)
|
50
|
5
|
Kulit buah
kapuk
|
50
|
6
|
Bahan pupuk
hijau yang tidak terlalu tua
|
20
|
7
|
Daun segar
(tergantung macamnya)
|
10-20
|
8
|
Kulit buah
kopi
|
15-20
|
9
|
Bahan
pangkasan dari pohon teh
|
15-17
|
10
|
Daun dadap
muda
|
11
|
11
|
Daun
Theprosia yang muda
|
11
|
Pupuk cair = bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk
padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu dan melalui beberapa
minggu dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan
sebagai pupuk cair.
Keuntungan pupuk cair antara lain :
1. Pengerjaan
pemupukan akan lebih cepat.
2. Penggunaannya
sekaligus melakukan perlakuan penyiraman sehingga dapat menjaga kelembapan
tanah.
3. Aplikasinya
bersama pestisida organik berfungsi sebagai pencegah dan pemberantas penggangu
tanaman.
Proses pengomposan alami memakan waktu yang sangat lama,
berkisar antara enam bulan hingga setahun sampai bahan organik tersebut
benar-benar tersedia bagi tanaman.
Proses pengomposan dapat dipercepat dengan menggunakan
mikroba penghancur (dekomposer) yang berkemampuan tinggi.
Penggunaan mikroba dapat mempersingkat proses dekomposi dari
beberapa bulan menjadi beberapa minggu saja.
Di pasaran saat ini banyak tersedia produk-produk bio
dekomposer untuk mempercepat proses pengomposan, misalnya: SuperDec, OrgaDec,
EM4, EM Lestari, starbio, Degra Simba, Stardec, dan lain-lain.
Kompos bioaktif adalah kompos yang diproduksi dengan bantuan
mikroba lignoselulolitik unggul yang tetap bertahan di dalam kompos dan
berperan sebagai agensia hayati pengendali penyakit tanaman.
Mikroba biodekomposer unggul yang digunakan adalah
trichoderma pseudo koningii, cytopaga sp, dan fungi pelapuk putih.
Mikroba tersebut mampu mempercepat proses pengomposan menjadi
2 - 3 minggu.
Salah satu contoh pembuatan kompos pupuk kompos adalah
sebagai berikut :
1. Bahan-bahan
a. Bahan Kering 50%
b. Bahan Hijauan 25 %
c. Abu Sekam 10%
d. Serbuk gergaji 15%
e. EM4 2 tutup botol
f. Air
2. Cara
pembuatan
a. Larutkan
EM4 ke dalam air.
b. sekam, serbuk kayu, Bhan kering dan bahan hijauan dicampur secara merata.
c. Siramkan
EM4yang sudah dicampur dengan air.
d. Masukkan ke dalam tong komposter.
e. Pertahankan
suhu gundukan adonan maksimum 50 oC. Bila suhunya lebih dari 50 oC, turunkan
suhunya dengan cara di bolak-balik.
f. Setelah 21
hari pupuk telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk
organik.
Keuntungan yang diperoleh dengan pemanfaatan pupuk organik
adalah :
a. Mempengaruhi
sifat fisik tanah
b. Mempengaruhi
sifat kimia tanah
c. Mempengaruhi
sifat biologi tanah
d. Mempengaruhi
kondisi sosial
Kekurangannya antara lain :
a. Diperlukan
dalam jumlah yang sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dari suatu
pertamanan.
b. Hara yang
di kandung untuk bahan yang sejenis sangat bervariasi.
c. Bersifat
ruah (bulky), baik dalam pengangkutan dan penggunaannya di lapangan.
d. Mungkin
akan menimbulkan kekahatan unsur hara apabila bahan organik yang diberikan
belum cukup matang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar